Cari di Blog Ini

Rabu, 16 Maret 2011

Kontroversi Hamster Hibrid

Hamster-hamster hibrid seperti Violet, Blue Argente, dan Golden
akhir-akhir ini menjadi perbincangan banyak pihak - terutama di
kalangan hobiis. Bagaimana tidak, hamster hibrida mampu
menarik minat banyak hobiis karena warnanya unik dan lebih lucu
dibandingkan hamster-hamster spesies. Walau begitu, keberadaan
hamster hibrida mengandung suatu resiko tersembunyi. Resiko
terbesar adalah rusaknya gen-gen asli dari hamster spesies.
Bagaimana mungkin hal itu dapat terjadi? Kesalahan persepsi di
masyarakat bahwa ketiga varian hamster hibrida dianggap
Hamster Winter White. Padahal Winter White hanya memiliki gen
warna putih, hitam, atau abu-abu. Gen warna kuning pada Blue
Argente dan Golden serta Cream pada Violet bukanlah berasal dari
Winter White, melainkan dari Champbel. Kesalahan persepsi ini
mengakibatkan banyak orang mencampurkan (=meletakkan
dalam satu kandang) hamster hibrida dengan hamster Winter
White. Akibatnya banyak hamster spesies yang sekarang tidak
murni lagi (tercampur baur seperti hamster hibrida).
Masalah lain, kita perlu memberi perhatian khusus pada Hibrid
Golden. Ada 2 macam Hibrid Golden, yakni Hibrid Golden Mata
Hitam/Golden Black Eye (GBE) dan Golden Mata Merah/Golden
Albino/Golden Red Eye (GRE). Kedua hibrid ini memiliki gen yang
tidak stabil. GBE dapat memiliki keturunan yang berwarna semakin
gelap. Sepintas GBE "rusak" ini mirip Winter White Normal.
Padahal sama sekali bukan. Jika diamati, biasanya terdapat
semburat warna kuning pada punggungnya. Sedangkan GRE
dapat memiliki penurunan kualitas keturunan dengan menjadi
makin putih. Dalam istilah dagang di Indonesia, penurunan kualitas
GRE ini dikenal dengan nama "GRE lokal", "Pearl Mata Merah Garis
Kuning" serta "Pearl Garis Kuning".
Hamster Winter White yang dijual di Indonesia saat ini banyak
yang merupakan hasil penurunan kualitas dari Hibrid Golden.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar